Jumat/16/24, MTs NU Pakis mengadakan acara KUA (Kuliah Umum Aswaja) untuk memperingati Isra Mi’raj. Dalam rangka mempererat ikatan spiritual dan meningkatkan pemahaman tentang peristiwa penting dalam sejarah Islam, acara ini akan menjadi momen yang sarat makna bagi seluruh warga MTs NU Pakis.

Isro’ Mi’raj, yang menggambarkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem dan kemudian naik ke langit, adalah salah satu peristiwa paling luhur dalam tradisi Islam. Untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang makna dan hikmah dari peristiwa Isro’ Mi’roj, PK. IPNU-IPPNU selaku penanggung jawab acara ini, menghadirkan Gus Aminullah sebagai pemateri utama. Kedatangan beliau disambut hangat dan penuh antusias oleh seluruh warga MTs NU Pakis.

Gus Aminullah, seorang ulama dan cendekiawan Islam yang dihormati, dikenal karena pengetahuannya yang luas tentang ajaran Islam dan kemampuannya untuk menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang mendalam namun mudah dipahami. Kehadirannya di acara peringatan ini diharapkan akan memberikan pandangan baru dan inspiratif bagi seluruh peserta.

“Masalah Isra Mi’raj ini adalah sholat fardhu 5 waktu yang menjadi salah satu berkah dari Isra’ Mi’raj, selain itu bagi kalian semua yang menjadi cowok yang top, dan juga cewek yang top itu bukan apa apa. Tetapi bagi kalian semua cewek, dan cowok yang bisa menjaga sholat yang lengkap fardhu 5 waktu, jika kalian mencari jodoh carilah yang bisa menjaga sholat 5 waktu tersebut” Tutur Gus Aminullah kepada para siswa.

Dalam pesan penutup Gus Aminullah menegaskan, bahwa pentingnya berkah Isra Mi’raj dalam kehidupan sehari-hari. “Semoga berkah Isra’ Mi’raj ini untuk kalian yang sudah hadir di sini, semoga dijadikan siswa-siswi yang nurut kepada guru, dan juga kepada orang tua. Berkah dari isra mi’raj ini juga, semoga kalian semua siswa dan siswi sholatnya bisa lengkap 5 waktu, juga istiqomah, dan buat kalian semua para siswa-siswi banyak-banyaklah, belajarlah tentang sejarah sejarah Islam agar kalian semua tertarik dan percaya kepada Allah SWT.”

Peringatan isra mi’raj di MTs NU Pakis tidak hanya menjadikan momen untuk mengenang peristiwa dalam sejarah Islam. tetapi juga untuk meningkatkan keimanan kita dalam beribadah kepada Allah SWT.

 

Reporter:

 

Amelda Fitri Ayu Kelas 8B

Sekretaris Harian Ekstrakurikuler KIR & Literasi

 

Senin 12/2/24, Ekstrakurikuler KIR dan Literasi MTs NU Pakis mengadakan kunjungan ke MA Almaarif Singosari untuk Sinau Literasi dengan Himpunan Siswa Penulis (HSP) guna mensinergikan literasi di ekskul ini. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas pemahaman dan keterampilan dalam berliterasi. Syafa’atul Maulida, S.Kom., selaku pembina KIR dan Literasi MTs NU Pakis mengatakan bahwa sebenarnya KIR dan Literasi Matsnuepa masih baru dan merasa bahwa ilmu yang diajarkan di ekskul ini masih kurang, sehingga mengajukan kunjungan ke  ekskul HSP supaya mendapatkan banyak income ilmu yang bisa kami praktekan di ekskul KIR dan Literasi Matsnuepa.

Kedatangan kami ke MA Almaarif disambut dengan rasa kekeluargaan dan kehangatan. Kami juga disambut beberapa anggota HSP, Indra Nurdianto, M.Pd selaku pembina HSP dan juga Himmah Mufidah, S.S., M.Pd., selaku waka kesiswaan MA Almaarif. Kami saling bertukar kisah dan pengalaman satu sama lain.

Read More

Mengawali tahun 2024 Scout Matsnuepa menargetkan Juara Umum pada lomba (GAMMA –NU SCOUT COMPETITION AND CREATIVITY 3) Tingkat Penggalang SMP/MTs Se-Malang Open Tahun 2024 yang di adakan oleh pangkalan MA NU Gondanglegi. Hal ini tentu tidaklah mudah. Mengingat GASCAC-3 merupakan salah satu event lomba pramuka yang paling kompetitif di Malang Raya. Belum lagi anggota pramuka yang tergabung di tim saat ini belum pernah mengikuti event lomba sebelumnya.

Optimisme ini muncul karena melihat usaha dan latihan yang telah dilakukan adik adik dan pelatih selama hampir satu bulan ini. Banyak diantara mereka yang memiliki keinginan kuat untuk bisa memberikan yang terbaik bagi Scout Matsnuepa. Bisa jadi mereka terinspirasi dari kakak kakak mereka yang pernah berhasil memboyong tropy juara UMUM GASCAC sebelumnya.

“Tujuan utamanya adalah untuk mengukur kemampuan adik-adik, menambah teman dan kenalan sebanyak banyaknya. Kita berkompetisi hanya saat di arena lomba, diluar itu, kita harus mampu menunjukkan sikap sebagaimana seorang pramuka yang baik” ujar Kak Aziz, pembina pramuka MTs NU Pakis.

Ada beberapa cabang lomba yang diadakan pada even ini diantaranya adalah: Rigging Challenge, Tari Tradisional, Cooking, LKBB, SMS, Congklak, dan Vidio DC. dan diikuti oleh 17 SMP/MTs Negeri dan Swasta se- Malang Raya, diantaranya: SMPN 5 KEPANJEN, MTsN 4 MALANG, SMP PLUS AN NUR AL MUNIR, MTs MIFTAHUL ULUM, MTsN 2 MALANG, SMP AN NUR AL ANWAR, SMP ALI USTMAN, SMPN 01 DAMPIT, MTs AN NURU, MTsN 4 MALANG, SMP SUNAN AMPEL, MTs AL ISLAM, MTs NU PAKIS, SMPN 01 PUJON, MTs MIFTAHUL HUDA, SMP PLUS AL FALAH AL MAKKY

Alhamdulillah, dari event ini Scout Matsnuepa berhasil mendapatkan beberapa kejuaraan diantaranya:

  1. Juara 3 Putra Lomba Vidio DC
  2. Juara 2 Putra Lomba Cooking
  3. Juara 1 Putra lomba Congklak
  4. Juara Harapan 3 Putra Lomba SMS
  5. Juara 3 Putri Lomba Vidio DC
  6. Juara 1 Putr1 Lomba Cooking
  7. Juara 3 Putri lomba Congklak
  8. Juara 1 Pangkalan Lomba Rigging Challenge
  9. Juara 1 Pangkalan Lomba Tari Tradisional
  10. Juara 1 Regu Terbaik Putra
  11. Juara 2 Regu Terbaik Putri
  12. JUARA UMUM UTAMA GASCAC-3

Kegiatan Pramuka seperti GASCAC-3 ini adalah sarana untuk mengukur keterampilan adik adik pramuka kita. Harapannya mereka akan mengukir pengalaman belajar yang menyenangkan melalui kegiatan ini. Sehingga, kecintaan mereka terhadap Pramuka semakin kuat dan nantinya dapat menjadi generasi Pramuka yang tangguh dan berkualitas.

 

Kontributor: Yahya Sulaiman

mtsnupakis.sch.id, 13 September 2022

MTs NU Pakis mendapat kabar gembira ketika 6 siswanya menjuarai Lomba Menulis Profil Sekolah/Madrasah LP Ma’arif NU Kab. Malang. Ke-enam siswa tersebut adalah anggota dari ekstrakurikuler KIR & Literasi yang pada akhir Agustus lalu menyerahkan piala kemenangan mereka di depan kawan-kawannya saat upacara hari Senin (29 Agustus 2022). Tidak tanggung-tanggung, ke-enam siswa tersebut menyabet seluruh nomor juara di kategori siswa :

Nama SiswaJudul TulisanPrestasi
Adinda WindaI Love MTs NU PakisJuara I
Lomba Menulis Profil Sekolah/Madrasah LP Ma’arif NU Kab. Malang.
Sabrina Fauzia PangestuMy Unique SchoolJuara II
Lomba Menulis Profil Sekolah/Madrasah LP Ma’arif NU Kab. Malang.
Yanis Puput Intan M.MTs NU PakisJuara III
Lomba Menulis Profil Sekolah/Madrasah LP Ma’arif NU Kab. Malang.
Amanda Amelia RidhoMungilnya MadrasahkuJuara Harapan I
Lomba Menulis Profil Sekolah/Madrasah LP Ma’arif NU Kab. Malang.
Ainun Salsya KhaniaMadrasah yang MenyenangkanJuara Harapan II
Lomba Menulis Profil Sekolah/Madrasah LP Ma’arif NU Kab. Malang.
Ananda Mutiara Budi R.Aku Bangga Sekolah di MTs NU PakisJuara Harapan III
Lomba Menulis Profil Sekolah/Madrasah LP Ma’arif NU Kab. Malang.

Dalam kesempatan membanggakan tersebut, piala bukan hanya datang dari para siswa, Bu Syafa’atul Maulidah, S. Kom., pembina KIR & Literasi juga menyerahkan piala sebagai Juara II Lomba Menulis Profil Sekolah/Madrasah LP Ma’arif NU Kab. Malang kategori guru. Bu Syafa memenangkan kategoti tersebut dengan tulisannya “Menyiapkan Generasi Berprestasi”. Sehingga MTs NU Pakis juga meraih piala juara umum dalam kegiatan tersebut.

“Saya sebenarnya tidak sedari awal berniat mengikuti perlombaan ini. Namun ketika melakukan pembinaan kepada anak-anak, muncul dalam benak saya untuk juga memberi contoh kepada anak-anak, dan bukan hanya sekedar menyuruh,” terang Bu Syafa saat wawancara dengan kami.

Dalam postingan bu Najmah, Kepala MTs NU Pakis di akun facebook pribadi beliau (Najmah Katsir) tanggal 29 Agustus, bahkan secara khusus memberikan judul pada postingan tersebut “Anak-Anak Berprestasi Lahir dari Guru yang Berprestasi”. Maksud postingan ini adalah selain memberikan apresiasi kepada 6 siswa dan bu Syafa atas prestasi yang diraihnya, Bu Najmah juga ingin menekankan bagaimana guru juga selayaknya memberikan contoh dalam proses pendidikan dan pengembangan diri siswa.

“Keteladanan adalah hal yang penting dalam proses pendidikan. Sebagaimana yang kita tahu bahwa dengan diberikan contoh anak akan memiliki panutan, dan manusia adalah peniru yang ulung,” terang Bu Najmah.

Bukan hanya meng-highlight keteladanan, bu Najmah juga memberikan semangat kepada guru untuk tidak lupa mengembangkan diri. “Guru memiliki peranan sangat penting dalam proses belajar anak. Anak yang belajar adalah anak yang sedang diarahkan untuk bertumbuh dan berkembang. Oleh karenanya, semangat guru untuk mau terus berkembang adalah salah satu kunci pendidikan yang baik,” tambah Bu Najmah mengakhiri percakapan kami.

Kontributor : Rifqy Ulinnuha

mtsnupakis.sch.id , 09 September 2022

Pagi ini, dengan semangat peserta Orientasi Kepalangmerahan PMR Madya dari 3 sekolah melaksanakan kegiatan olahraga bersama sambil menghangatkan diri dengan matahari pagi. Mereka adalah anggota PMR dari MTs NU Pakis, SMP Sunan Ampel Poncokusumo dan SMPN 2 Turen. 64 peserta terdata mengikuti kegiatan 2 hari semalam tersebut, 22 diantaranya adalah dari MTs NU Pakis. “Alhamdulillah, meskipun dengan kondisi hujan semalaman kegiatan ini saya yakin justru akan menjadi sangat berkesan untuk peserta. Kebersamaan dan kekompakan memang biasanya muncul dari kondisi-kondisi seperti ini.” Ujar Bu Ifa Surya Inanda, S. Pd., pembina PMR MATsNUEPA.

Kegiatan yang diadakan di Wana Wisata Winong, dusun Garotan, Bringin, kecamatan Wajak ini menjadi spesial bagi karena menurut Bu Nanda, anak-anak kebanyakan belum pernah memiliki pengalaman berkemah di alam. “Terutama karena memang kegiatan ini untuk anggota baru dari kelas 7, kebanyakan memang mengakui kalau ini adalah pengalaman pertama mereka berkemah di lokasi outdoor seperti ini.” Bu Nanda juga menjelaskan bahwa memberikan pengalaman pertama bagi anggota juga penting bagi pembentukan karakter mereka.

Kegiatan dengan tema “Generasi Sehat Berbudi dan Berbakti di Masyarakat” ini secara umum memiliki tujuan untuk mengenalkan anggota PMR baru di masing-masing sekolah terhadap kegiatan kepalangmerahan PMR. “Sekali lagi, karena memang pesertanya adalah anggota baru yang notabene baru lulus dari tingkat SD/MI, pengenalan ini penting untuk mengenalkan Kepalangmerahan di tingkat PMR Madya,” tekan Bu Nanda. Wanita yang juga menjadi bendahara madrasah itu juga menyampaikan bahwa selain pengenalan terhadap kepalangmerahan, Orientasi ini juga bertujuan membentuk karakter anggota agar lebih masuk lagi kedalam mindset PMR yang sering menekankan kepada karakter bersih, sehat, peduli, kreatif, bekerjasama, bersahabat dan ceria.

Bu Nanda berharap dari kegiatan ini anggota PMR MATsNUEPA dapat memiliki pengalaman yang berkesan sehingga berdampak pada penguatan karakternya. Selain itu, dengan kebersamaan 3 sekolah ini silaturahim antar anggota diharapkan juga dapat terbangun. “Ini adalah era nya kolaborasi dan anggota PMR sedari dulu memang dilatih untuk dapat berkolaborasi dengan siapapun. Mengenal lebih banyak kawan menjadi salah satu kunci kolaborasi yang apik,” terang Bu Nanda mengakhiri percakapan kami.

Kontributor : Rifqy Ulinnuha

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raajiun

MTs NU Pakis dan masyarakat Bunut Wetan berkabung, karena pada hari minggu kemarin (04 September 2022), berita duka datang dari keluarga bapak Abah Imam Roeslan, seorang tokoh asli Bunut Wetan yang memiliki sejarah kuat dengan MTs NU Pakis. Sebagai gambaran kedekatan batin Abah Ruslan dengan MTs NU Pakis, beliau adalah salah seorang pantia dalam pendirian lembaga pendidikan Al-Hidayat (sekitar 1960-an) yang di dalamnya terdapat TK Muslimat 04 Al-Hidayat, MI Al-Hidayat dan MTs NU Pakis. Salah satu putra beliau, Ust. Saiful Islam, S. Pd. bahkan dulu sempat menjabat sebagai kepala MTs NU Pakis di tahun 1976-1984. Salah seorang menantu beliau, Ust. Nasai, S. Pd. juga sampai sekarang masih mengajar aktif di MTs NU Pakis.

Ya, anda tidak salah kalau berpikir, putranya saja menjabat kepala madrasah sebelum tahun 2000, beliau usia berapa sebenarnya?

Bapak ibu guru MTs NU Pakis sempat berdialog cukup Panjang dengan Ust. Saiful ketika melayat ke rumah duka pada hari senin kemarin. Setelah melakukan tahlil dan doa bersama, Ust. Saiful sempat memberikan keterangan tentang usia Abah Ruslan yang sebenarnya tahun ini hampir genap 122 tahun!

Benar, 122 tahun! Abah Ruslan memang kelahiran tahun 1900. Bila dihitung-hitung, berarti beliau sebenarnya sepantaran dengan Bapak Proklamator Indonesia yang lahir di tahun 1901. Tak salah juga kalau kita sebut beliau sebagai Sang Pelaku Sejarah. “Sebenarnya sebentar lagi abah akan menginjak usia 122 tahun, sebuah usia yang sangat panjang untuk manusia di generasi kita.” Terang Ust. Saiful dalam kesempatan itu.

Guru-Guru MTs NU Pakis berfoto bersama Abah Imam Roeslan saat Idul Fitri 1443 H.

Ust. Saiful menyampaikan juga bahwa salah satu hal yang paling kuat yang dapat dipetik dari kehidupan abah selama satu abad lebih adalah keistiqomahan dalam ibadah. “Sampai hampir tutup usia, sebelum sakit sebelum akhir hayat, shalat fardlu 5 waktu bahkan shalat jumat pun beliau masih melaksanakan,” tutur Ust. Saiful. Masyarakat bunut pastinya akan kehilangan suara khas beliau memimpin jamaah shalat jumat membaca surat Al-Fatihah bersama mengakhiri wiridan selepas shalat.

“Dalam kesempatan ini, kami sekeluarga mewakili Abah menyampaikan permohonan maaf apabila ada salah ucapan maupun tindakan abah. Kami juga minta bantuan doa untuk abah, semoga segala amal dan perjuangan beliau diterima sebagai amal shalih, juga mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah,” Ucap Ust. Saiful dalam kabung. Beliau berharap kejadian ini menjadi pengingat kita tentang maut, bahwa manusia tidak tahu sampai mana batas umurnya dan bagaimana pentingnya mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dengan menjaga iman dan amal kita.

Kontributor : Rifqy Ulinnuha

Kemarin, nampak beberapa kendaraan asing terparkir di halaman MTs NU Pakis. Rupanya, kendaraan-kendaraan itu adalah milik pemateri Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar dari Fakultas Ilmu  Tarbiyah dan Keguruan UIN Malang. Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar yang dilaksanakan MTs NU Pakis kemarin secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru di MTs NU Pakis agar lebih baik lagi.

Bapak Tri Agung Yoga Prasojo, S. Pd. selaku Ketua Pengembangan Mutu Internal MTs NU Pakis menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu pengimplementasian program peningkatan kompetensi guru di MTs NU Pakis. “Beberapa kegiatan sudah kami siapkan secara khusus untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi guru. Setelah sebelumnya kami mengadakan workshop tentang penjaminan mutu internal sehingga menyatukan kembali visi penjaminan mutu di madrasah kami, kemarin kami adakan kegiatan pelatihan pengembangan bahan ajar untuk bapak ibu guru.”

Dalam kesempatan kemarin secara khusus Dr. Marhayati, M. PMat. Memberikan afirmasi dan komentarnya terhadapa beberapa hal di MTs NU Pakis. Dalam wawancara, Bapak Yoga menyampaikan “Kemarin beliau juga memberikan apresiasi terhadap program integrasi dan penggunaan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) buatan guru dalam internal MTs NU Pakis sebagai bentuk pembelajaran dan media pembelajaran yang sangat baik,”

Program integrasi mapel yang tahun ini sudah berjalan sekali di Taman Wisata Wendit dalam kegiatan kemarin memang dibahas secara khusus. Ide dan eksekusi program yang unik khas MTs NU Pakis pada program integrasi di wendit membawa diskusi dalam acara kemarin pada ranah pengembangan lebih lanjut mengenai program tersebut. “Alhamdulillah, kemarin para pemateri dari UIN Malang menyampaikan siap memberikan pendampingan secara langsung maupun dalam bentuk FGD secara daring. Ini hal yang baik bagi MTs NU Pakis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa,” lanjut pak Yoga.

Dr. Najmah, M. Pd. menyampaikan apresiasi dan harapannya terhadap acara kemarin. “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur karena acara ini sangat sesuai dengan kebutuhan MTs NU Pakis yang mulai menerapkan kurikulum merdeka di tahun pelajaran ini. Semoga acara pelatihan dan FGD ini menjadi pendorong bagi pembelajaran yang lebih baik lagi bagi siswa MTs NU Pakis.”

Kontributor : Rifqy Ulinnuha

Malang, mtsnupakis.sch.id. (Jumat, 22 Agustus 2022) – Sebagaimana kita ketahui bersama, Madrasah adalah lembaga pendidikan formal yang juga memberikan sajian pendidikan agama di dalamnya. Tidak se-sekuler sekolah umum, namun juga tidak sedalam pondok pesantren dalam pembelajaran agama. Madrasah menggabungkan dua sisi pendidikan di atas sehingga sering kali menjadi pilihan bagi orang tua yang bukan hanya ingin menyekolahkan anaknya, namun juga mempelajari ilmu agama namun masih belum mampu menempatkan di pondok pesantren. Dalam hal ini akhirnya banyak madrasah menggelorakan slogan “Sekolah Sak Ngajine” termasuk juga MTs NU Pakis.

MTs NU Pakis secara lebih khusus menggunakan metode An-Nashr untuk melangsungkan pembelajaran mengaji setiap harinya. Terhitung sejak tahun 2019, MTs NU Pakis mulai menggunakan metode yang juga menitik pada pemahaman terhadap terjemahan Al-Quran ini. Setiap hari, siswa belajar membaca al-quran dan menghafalkan terjemahannya dibimbing para asatidz/ah sesuai dengan tingkatan masing-masing.

“Kegiatan mengaji di MTs tidak menggebyah uyah kemampuan baca siswa terhadap huruf hijaiyah. Masing-masing akan dibimbing sesuai tingkatan kemampuan bacanya dengan kelompok kecil sehingga terpantau dan tidak memaksa siswa”
Ucap Ustadzah Syifaul yang menjadi Ka.Bid. Ubudiyah di MTs NU Pakis.

Seiring berjalannya waktu, tim Ubudiyah MTs NU Pakis setelah berkoordinasi dengan Kepala Madrasah akhirnya di tahun ini memulai tantangan baru yakni menerapkan terjemahan bahasa Inggris di metode An-Nashr tadi. Sebagai project pilot, beberapa siswa terpilih selama hampir 2 bulan ini diberi pembinaan tambahan metode An-Nashr dengan terjemahan bahasa Inggris.

“Selama dua bulan ini alhamdulillah kami sudah bisa istiqamah bersama dengan anak-anak menjalankan pilot project An-Nashr terjemahan bahasa Inggris ini. Jadi setelah seluruh siswa selesai mengaji menggunakan metode an-nashr, kurang lebih sekitar satu kelas siswa kami kumpulkan untuk melanjutkan mengaji dengan terjemahan bahasa Inggris” terang ustadzah Ana yang selama dua bulan ini bersama suami, Ustadz Abdul Rokhim mendampingi kegiatan ini.

“Semoga kami bisa istiqamah seterusnya dan program baik ini bisa berkembang lebih baik lagi” Pungkas Ustadz Rokhim mengakhiri perbincangan.

Kontributor : Rifqy Ulinnuha

Malang, mtsnupakis.sch.id, 17 Agustus 2022 –

Selamat merayakan 17 Agustus yang ke 77 untuk kita seluruh bangsa Indonesia! Di tahun ke 77 kemerdekaan Indonesia ini MTs NU Pakis melakukan beberapa hal yang cukup menarik lho! Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, 17 Agustus tahun ini dimunculkan beberapa kegiatan yang menarik untuk siswa. Apa saja keseruan beberapa hari ini di MTs NU Pakis? Check it Out!

  • Refleksi Kemerdekaan

Upacara hari senin yang rutin dilakukan di MTs NU Pakis nampak berbeda karena dilaksanakan rangkaian acara refleksi kemerdekaan bersama. Diisi dengan amanat dan orasi tentang kemerdekaan oleh ibu Kepala Madrasah, Dr. Najmah, M. Pd. dan sajian musikalisasi puisi oleh bapak Tri Agung Yoga Prasojo, S. Pd. dan bapak Abdul Rokhim, S. Pd.  

  • Drama Kolosal

Pertama kali diselenggarakan di MTs NU Pakis, Drama kolosal tentang kemerdekaan Indonesia menjadi sajian yang ditujukan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air pada siswa. Drama kolosal ini disajikan secara ciamik oleh sanggar Cakrawala binaan suami istri guru MTs NU Pakis, bapak Abdul Rokhim, S. Pd. dan ibu Ana Niastutri, S. Pd.

  • Studi Lokasi ke UTD Kabupaten Malang

PMR MATsNUEPA sebagai ekstrakurikuler kerelawanan melaksanakan ajang studi lokasi ke Unit Transfusi Darah (UTD) kabupaten Malang. Lawatan ini dilaksanakan untuk memperdalam pemahaman anggota PMR tentang donor darah dan transfusi darah. Meskipun anggota PMR MATsNUEPA belum cukup usia untuk melakukan donor darah, tetapi mereka sudah punya kegiatan yang bersifat sosialisasi ke masyarakat.

  • Studi Integrasi ke Taman Wisata Wendit

Kegiatan terakhir MTs NU Pakis memperingati HUT RI Ke-77 adalah studi integrasi mapel yang dilaksanakan untuk seluruh siswa ke taman wisata air Wendit. Seluruh siswa mendapatkan penjelasan mengenai sejarah wisata air Wendit, observasi lokasi, games-games, dan yang menikmati wisata air Wendit.

Kontributor : Rifqy Ulinnuha

Malang, mtsnupakis.sch.id. (Senin, 25 Juli 2022)

Pagi kemarau masih terasa sangat dingin, tetapi geliat siswa MTs NU Pakis ruakkan hawa dingin kemarau Malang. Setelah melaksanakan pembiasaan upacara hari senin, shalat dhuha dan kegiatan pagi bersama wali kelas. Ruak itu berpindah ke satu tempat, sebuah meja dengan background bertuliskan “Danamats”, tempat siswa MTs menabung setiap hari. “Ya, memang siswa MTs NU Pakis akan menabung setiap hari, ini sudah menjadi program yang disepakati bersama wali siswa,” terang Atika Nur Laili Oktapina, S. Pd. yang bertugas setiap hari di Meja Danamats.

Program wajib menabung ini memang sudah ada sejak beberapa tahun terakhir. Harapannya adalah siswa dapat memiliki kebiasaan baik menyediakan uang tabungan, bukan lagi menyisakan uang saku. “Dalam berbagai pembahasan finansial, kebiasaan menabung sejak dini serta menganggarkan dana tabungan bukan menyisakan uang untuk menabung adalah prilaku yang baik untuk dibiasakan karena ini akan membentuk mindset seseorang tentang mengelola keuangannya,” terang Bu Najmah selaku pemangku kebijakan di MTs NU Pakis.

Nazrilla Ali dan Davina Naura, dua orang siswa kelas 8 ini menyampaikan bahwa setiap hari, setidaknya dia menabung 2.000 rupiah sesuai program wajib. “Tapi kalau saya lagi dapet uang saku lebih, ya saya nabungnya lebih dari itu,” terang Davina. Nazrilla juga mengatakan bahwa pemahamannya tentang menabung berubah setelah masuk ke MTs, bahwa menabung adalah kegiatan mengatur keuangan, bukan menyisihkan uang jajan.

Awalnya, program wajib menabung ini diserahkan kepada wali kelas masing-masing pengelolaannya, sampai akhirnya dibentuk Danamats tahun 2020 akhir. Danamats adalah sebuah badan khusus yang dikelola madrasah untuk menangani keuangan di luar kas Madrasah. “Kami bentuk Danamats ini sebagai respon terhadap tugas wali kelas dan bendahara madrasah yang dirasa terlalu berat utamanya pada pencatatan keuangan tabungan siswa, infaq dan shadaqah dari masyarakat,” Bu Najmah menambahkan.

Uniknya, setelah dipecahnya pencatatan keuangan dalam madrasah ini, selain beban kerja administratif keuangan yang lebih ringan, kegiatan menabung yang awalnya hanya untuk siswa akhirnya secara sukarela bapak ibu guru dan wali siswa juga ikut punya “rekening” di Danamats. “Ya, kami bersedia menerima tabungan dari siapapun baik warga MTs NU Pakis maupun bukan. Memang salah satu point plus dari Danamats adalah tidak ada potongan administrasi ketika menabung. Guru yang bertugas di Danamats digaji dari kas Madrasah, bukan tabungan. Jadi, sepeserpun uang tabungan nasabah tidak akan berkurang, nabung 1.000 setahun lagi ya tetap 1.000,” terang bu Najmah. Bu Najmah juga menekankan bahwa manajemen keuangan di MTs NU Pakis berupaya untuk sejauh mungkin dari kemungkinan riba’. “Semoga upaya kami ini dapat membawa keberkahan pada madrasah dan seluruh warganya,” pungkasnya.

Kontributor : Rifqy Ulinnuha

tested by ext