Minggu (25/2/2024). Ikatan Guru inovator Literasi Nasional (IGINOS) mengadakan Wokshop Literasi Nasional dengan Nara Sumber utama, yaitu Gol A Gong yang merupakan Duta Baca Indonesia, menggantikan Najwa Shihab. Acara ini dihadiri oleh guru penggerak literasi dari seluruh penjuru Indonesia. Acara ini juga disiarkan secara live di youtube resmi IGINOS.  Workshop tersebut mengusung tema “Cinta Lama Bersemi Kembali Untuk Literasi”. Kegiatan ini berlangsung di Hall Rumah Singgah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Kota Malang.

Jumlah peserta yang hadir di lokasi sekitar 250 peserta yang merupakan penggerak literasi didaerah atau sekolah msing-masing. Dalam acara ini, MTs NU Pakis mengirimkan dua peserta untuk mengikuti acara tersebut, yaitu Bu Suci Trisna N.H., S.Pd dan Bu Syafa’atul Maulida, S.Kom. Acara ini dimulai dengan sambutan pembuka oleh Bu Aini Rizqoh, selaku ketua umum IGINOS dan sambutan oleh tamu undangan lainnya.

“Sebuah perjalanan yang tidak mudah. Namun dengan semangat tinggi Komunitas IGINOS ini menjadi pegiat literasi yang luar biasa, ” jelas Aini.

“Komunitas ini mengedepankan kolaborasi bukan kompetisi, dengan berkolaborasi kita bisa berjuang bersama untuk anak didik di lembaga masing-masing,” imbuhnya.

Pada sesi materi Workshop Gol A Gong banyak menjelaskan kisahnya tentang writing traveller dan perintah Allah untuk menjelajahi bumi ini melalui Qur’an Surat Al-Mulk ayat 15 yang artinya “Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” 

Gol A Gong sendiri telah melahirkan banyak buku yang terlahir dari setiap inspirasi ketika ia melakukan safari. Salah satu bukunya yang luar biasa adalah Balada Si Roy yang telah difilmkan dan dibintangi oleh Abidzar Alghifari yang merupakan putra dari (Alm) Ustadz Jefri Albukhori dan Umi Pipik. Film ini di sutradarai oleh Fajar Nugros.

Di sela-sela keseruan Workshop Literasi ini, IGINOS melauncing buku antologi puisi Rima Cinta. IGINOS juga memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang aktif dalam giat literasi di daerah atau sekolah masing-masing. Seperti guru inovator, pengawas inovator, kepala sekolah inovator. Tak lupa pejabat publik yang juga sangat mendukung adanya kegiatan literasi juga mendapatkan pengghargaan

Tak disangka, tak di duga ternyata MTs NU meraih satu prestasi lagi dalam kegiatan tersebut, yaitu penghargaan kepada kepala MTs NU Pakis. Dalam hal ini Kepala MTs NU Pakis, Dr. Najmah, S.Pd., M.Pd., memperoleh penghargaan sebagai Kepala Sekolah Berprestasi Penggiat Literasi yang diwakilkan kepada Bu Syafa’atul Maulida, S.Kom.

 

Reporter:

Adinda Winda Oktavia 9B

Anggota Ekstrakurikuler KIR & Literasi

Sabtu/17-18/24. Ekstrakurikuler Pagar Nusa telah mengadakan kegiatan Ujian Pengambilan Badge dan Sabuk (UPBS) untuk anggota baru, serta UKT (Ujian Kenaikan Tingkat) bagi anggota lama. Acara ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan bela diri dan meningkatkan kesadaran diri, serta memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan kejuangan. Program ini sering kali menekankan pada aspek kedisiplinan, keberanian, dan semangat persatuan. Acara ini berlangsung selama 2 hari 1 malam dan dibuka untuk umum.

Ada kurang lebih 15 peserta yang turut serta pada kegiatan UPBS dan UKT tersebut. Semua peserta terlibat aktif dalam setiap materi. Dengan dukungan yang solid dari para instruktur yang berpengalaman, setiap sesi kegiatan memberikan pengalaman yang berharga bagi para peserta, menjadikan acara ini sebagai wadah yang efektif untuk pengembangan diri dan memperkokoh persaudaraan dalam dunia bela diri.

“Kegiatan UPBS dan UKT ini sangat seru sekali. Bisa bertemu teman baru dan bisa lebih akrab dengan teman sebaya, kemudian juga mendapatkan pembelajaran yang luar biasa.” Tutur Zalfa saat menyampaikan kesan ketika mengikuyi kegiatan tersebut.

Acara ini diadakan pada tanggal 17 -18 Februari 2024. Materi yang disampaikan mulai dari pos 1 materi tentang keagamaan seperti tentang adzan, wudhu, sholat, alqur’an, doa-doa, dan lain sebagainya. Lalu dilanjutkan dengan materi kewarganegaraan seputar negara Indonesia dan sejarahnya. Di pos 2 ada materi Ke-NU-an dan Ke-Pagar-Nusa-an, isinya tentang sejarah NU dan Pagar Nusa, tokoh-tokoh NU dan Pagar Nusa, Keaswajaan, Salam Pagar Nusa, arti lambang NU dan arti lambang Pagar Nusa. Kemudian di pos 3 ada materi tendangan, pukulan, bantingan, sapuan, guntingan dan jurus baku pagar nusa. Di pos terakhir tugasnya mencari sabuk dan pendinginan.

Kemudian ada juga sesi baiat yang dipimpim oleh Bapak Khoirul Anam selaku Khos Pagar Nusa Malang. Saat pembaiatan para peserta mengucapkan ikrar yang dipimpin oleh beberapa pelatih. Dalam prosesi baiat ini Bapak Khoirul Anam berharap semoga anak-anak yang mengikuti UPBS dan UKT saat itu dapat melanjutkan hingga tingkat pelatih dam dapat mengabdi pada Pagar Nusa dan Nahdlatul Ulama.

 

Reporter:

 

Hulya Mahdya Rastri 8B

Sekretaris Harian Ekstrakurikuler KIR & Literasi

 

Senin 12/2/24, Ekstrakurikuler KIR dan Literasi MTs NU Pakis mengadakan kunjungan ke MA Almaarif Singosari untuk Sinau Literasi dengan Himpunan Siswa Penulis (HSP) guna mensinergikan literasi di ekskul ini. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas pemahaman dan keterampilan dalam berliterasi. Syafa’atul Maulida, S.Kom., selaku pembina KIR dan Literasi MTs NU Pakis mengatakan bahwa sebenarnya KIR dan Literasi Matsnuepa masih baru dan merasa bahwa ilmu yang diajarkan di ekskul ini masih kurang, sehingga mengajukan kunjungan ke  ekskul HSP supaya mendapatkan banyak income ilmu yang bisa kami praktekan di ekskul KIR dan Literasi Matsnuepa.

Kedatangan kami ke MA Almaarif disambut dengan rasa kekeluargaan dan kehangatan. Kami juga disambut beberapa anggota HSP, Indra Nurdianto, M.Pd selaku pembina HSP dan juga Himmah Mufidah, S.S., M.Pd., selaku waka kesiswaan MA Almaarif. Kami saling bertukar kisah dan pengalaman satu sama lain.

Read More

Pada Rabu 19 Juli 2023, seluruh umat Islam memperingati Tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah.

Tahun baru Islam sendiri adalah peristiwa hijrah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya pada 622 Masehi. Nabi Muhammad melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah setelah berulang kali menerima ancaman dan aniaya dari kaum Quraisy.

Namun MTs NU Pakis memperingati Tahun baru Islam ini satu hari lebih awal, yakni 18 Juli 2023.

Pada peringatan ini seluruh siswa diberikan tantangan oleh guru pembina PK IPNU IPPNU MTs NU Pakis dengan membawa kado senilai 5.000 rupiah yang dibungkus dengan kertas kado maupun koran.

Acara tersebut dimeriahkan dengan kegiatan Islami antara lain seperti istighosah, sholawatan, dan pemberian materi oleh Ustadz Karim.

Ustadz Karim memberikan materi bertema hijrah, Ustadz Karim juga menyampaikan nasehat untuk “Menjadi pribadi yang optimis”.

Tips dan trik yang diberikan oleh beliau untuk menjadi pribadi yang optimis adalah:
1. Tidak takut untuk mencoba hal-hal yang baru.
2. Tidak takut dengan kegagalan.
3. Cenderung fokus terhadap solusi.
5. Berpikir positif.
6. Berhenti menyalahkan diri sendiri.
7. Menjaga suasana hati.
8. Mengambil hal baik dalam setiap permasalahan.

Acara ini ditutup dengan kegiatan barter kado secara acak yang diberikan kepada seluruh siswa-siswi MTs Pakis.

Hikmah yang dapat kita ambil dari kegiatan Tahun baru tersebut adalah “membuka lembaran baru dalam kehidupan” sudah sepatutnya kita menjadikannya sebagai momentum untuk memperbaiki dan meningkatkan diri menjadi lebih baik lagi dan selalu bersikap optimis.

[16/07/2023] Tahun ajaran baru identik dengan pengenalan tradisi dan lingkungan sekolah kepada siswa baru. MATSAMA (Masa Ta’aruf Madrasah) menjadi moment yang pas untuk merealisasikan hal tersebut. Pada tanggal 13-15 Juli 2023, selama tiga hari berturut-turut, MTS NU Pakis berhasil mengadakan MATSAMA yang dipanitiai oleh Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU. Sasaran kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 60 siswa baru dari kelas VII, VIII maupun IX.

Pada moment MATSAMA ini, panitia juga berupaya untuk mengenalkan kebiasaan religius kepada siswa baru, yakni dengan sholat Dhuha dan istighosah setiap pagi. Selain itu, pemberian materi juga diupayakan yang terbaik dengan mendatangkan pemateri dari luar MTs NU Pakis, antara lain PAC. IPNU Kecamatan Pakis, PC. IPPNU Kabupaten Malang, serta dewan guru yang ahli dalam bidangnya.

 

Tak disangka di tengah pemberian materi, kedatangan tamu luar biasa dari Dirjen Pendis Kemenag RI serta ketua LP. Ma’arif NU Kabupaten Malang. Hal ini tentu saja menambah semangat bagi siswa baru.

Game edukasi dan outbond juga menjadi kegiatan favorit siswa baru, karena dari situ menumbuhkan rasa kepercayaan diri serta moment akrab dengan teman baru. Mereka menikmati kegiatan outbound dan game dengan riang gembira.

Bu Suci selaku pembina Pimpinan Komisariat mengatakan, “Memang MATSAMA tahun ini sengaja kami kemas dengan riang gembira agar siswa baru memiliki kesan yang baik secara berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk selalu menyayangi mereka sehingga bisa nyaman saat belajar di Mts NU Pakis.”

“Selaku panitia, saya sangat senang dalam membantu proses MATSAMA ini, karena bisa berkenalan dengan siswa baru dan mengkonsep acara semenarik mungkin. Seperti keputrian, outbond, dan ice breaking.” Kata Raichanin selaku panitia Matsama.

Harapannya MATSAMA ini akan menjadi kegiatan yang bisa memberikan kesan baik kepada siswa baru sehingga mampu menumbuhkan cinta serta melaksanakan pembelajaran dengan nyaman di lingkungan madrasah.

 

Kamis, 18 Mei 2023 siswi Kelas VIII MTs NU Pakis mengadakan Study Tour ke Jatim Park 2 Kota Batu. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan mengedukasi dan mengenalkan kehidupan alam secara langsung kepada mereka. Selain menjadi proses belajar kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk refreshing. Mereka bisa mempelajari flora fauna sekaligus menjajaki berbagai macam wahana untuk bersenang-senang.

Jatim Park 2 dikenal dengan wisata ber-konsep taman dan dipenuhi flora fauna yang beragam. Selain itu terdapat banyak wahana yang menantang untuk dicoba. Jatim Park 2 memberi kesan sweetmemories bersama teman-teman seperti foto bersama, video kenangan dan suasana yang menyenangkan. Mereka berkeliling sembari melihat banyaknya hewan dan tanaman langka yang mungkin sebelumnya hanya diketahui dari Google.


Sementara, Ibu Lina Erika Maysaroh, Wali Kelas VIII mengungkap alasan diadakannya Study Tour “Bukan sekedar berwisata kita juga bisa menemukan berbagai fauna dari reptil hingga yang buas dan spesies ikan atau hewan-hewan yang hampir punah, dan fosil-fosil dinosaurus. Bukan hanya tempat untuk beredukasi juga banyak wahana yang bisa dinikmati untuk bersenang-senang”

“Mudah di jangkau, untuk alat transportasi tidak harus menggunakan kendaraan yang besar karna murid kelas VIII B tidak terlalu banyak. Semoga kedepannya akan lebih baik dan mengembangkan hal-hal yang positif.” Tambahan bu Lina

Beliau juga memberi kesan dalam mendampingi Study Tour ini bisa me-refresh pengalaman yang mungkin tidak akan terulang dalam mendampingi siswi kelas VIII ke Jatim Park 2, serta membentuk memory baru dalam meningkatkan semangat belajar di jenjang beikutnya.

“Perasaan saya sangat senang karena bisa belajar sekaligus menghabiskan waktu di Jatim Park 2, harapan saya semoga tahun depan Study Tour ini lebih dikembangkan lagi” tutur Anggi Citra Lestari, siswi kelas VIII B.

Kegiatan Study Tour ini memberi manfaat dan kesan yang luar biasa bagi mereka. Dengan adanya kegiatan ini, siswi kelas VIII B belajar mengenai flora dan fauna dari berbagai negara. Selain itu, goals dari kegiatan ini adalah meningkatkan dan mempererat hubungan antar anggota kelas. Harapannya kegiatan ini dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan agar seluruh warga MTs NU Pakis khususnya para siswa-siswi dapat meningkatkan pengetahuanya dan pengalamannya.

Pewarta : Anggota KIR MTs NU Pakis

 

Malang (mtsnupakis.sch.id) – Peringatan Hari Lahir Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) di MTs NU Pakis, berlangsung khidmat pada Senin (19/9/2022).

Tidak seperti biasanya, upacara bendera kali ini dilaksanakan sekaligus sebagai upacara peringatan Harlah LP Ma’arif NU yang ke-93. Bertempat di lapangan utama MTs NU Pakis, kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh siswa, guru, dan mahasiswa yang sedang melaksanakan PKL dari UIN Maliki Malang. Bertindak selaku pembina upacara adalah Bapak Tri Agung Yoga Prasojo, S.Pd yang merupakan wakil kepala Madrasah bidang kesiswaan.

Kegiatan diawali dengan menyanyikan Mars Ma’arif NU oleh seluruh peserta upacara. Tampak beberapa siswa berusaha ikut menyanyikan mars ini meskipun belum hafal liriknya secara utuh. Kemudian pembacaan Ayat Alqur’an yang dibacakan oleh ananda Muhammad Helva Irsyadu Naufal siswa kelas IX A asal Pakis. Pengibaran bendera yang dilaksanakan oleh petugas sedikit berbeda dari biasanya. Kali ini dikibarkan dua bendera yakni bendera merah putih dan Panji LP Ma’arif NU sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathon yang diikuti oleh seluruh peserta upacara.

Mengawali sambutannya, pembina upacara mengajak seluruh peserta untuk mengirim do’a dan membaca surat al fatihah guna mengenang segala warisan para mu’asis dan ulama Nahdlatul Ulama. Wabil khusus kepada hadratus syaikh KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syansuri, serta pendiri Lembaga Pendidikan Ma’arif NU KH Wahid Hasyim sang transformer pendidikan yang telah mampu mendorong kebangkitan (nahdlah) umat Islam sebagai umat yang bermartabat melalui dunia pendidikan.

Mengambil tema Bergerak Bersama untuk Bangkit dan Bermartabat, secara umum, isi dari amanat ketua LP Ma’arif NU PBNU yang dibacakan pembina upacara adalah bagaimana lembaga pendidikan di bawah LP Ma’arif mampu merespon perubahan fundamental yang disebabkan oleh dua peristiwa besar yakni peristiwa pandemi Covid-19 yang berdampak pada terjadinya learning loss dan peristiwa pesatnya perkembangan teknologi yang dikenal dengan revolusi industri 4.0.

Berdasarkan dua peristiwa besar tersebut, LP Ma’arif PBNU melihat ekspektasi masyarakat terhadap peran dan fungsi lembaga pendidikan tidak lagi sama dengan sebelumnya. Untuk itu lembaga pendidikan perlu melakukan transisi guna mewujudkan lembaga pendidikan yang responsif dan adaptif dengan perubahan dan menghadirkan ekosistem pendidikan yang sehat.

Selain itu, cukup masifnya berbagai tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan lembaga pendidikan dan masifnya gerakan infiltrasi oleh kelompok yang mendukung pemahaman intoleran. LP Ma’arif mengajak untuk membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan, Perundungan, dan Intoleransi pada Satuan Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama, atau yang diistilahkan dengan satgas Ma’arif Bermartabat.

Diakhir sambutanya, dikatakan bahwa semua upaya yang dilakukan tidak akan membuahkan hasil apapun jika kita tidak bergerak bersama-sama. Pepatah lama mengatakan, “Jika ingin berjalan cepat, maka berjalanlah seorang diri. Namun jika ingin berjalan jauh, maka berjalanlah bersama-sama.”

                LEPA (Lembaga Pendidikan Al-Hidayat) adalah sebuah yayasan yang dimiliki masyarakat Bunut Wetan. Di dalamnya sampai saat ini terdapat tiga lembaga pendidikan, yakni MTs NU Pakis, TK Muslimat NU 04 Al-Hidayat, dan MI Al-Hidayat. Lokasi ketiga lembaga pendidikan ini adalah di desa Bunut Wetan, hanya sekitar 200 meter ke arah utara dari pintu tol Pakis. Tapi tahu gak teman-teman, kalau MI Al-Hidayat adalah yang paling pertama didirikan, tepatnya di tahun 1960. Di tahun 2022 ini, MI Al-Hidayat mencapai ulang tahunnya yang ke-62. Lebih daripada tahun- tahun sebelumnya, perayaan 62 tahun itu diadakan dua hari yakni Jumat-Sabtu, 9 – 10 September 2022.

Terdapat 3 rangkaian acara dalam Harlah 62 tahun MI Al-Hidayat kemarin. Di hari Jumat, MI Al-Hidayat bersama para alumni dan wali siswa mengadakan khataman Al-Quran. “Alhamdulillah, kegiatannya berjalan dengan khidmat. Semoga dengan khatmil Quran ini MI Al-Hidayat, siswanya, gurunya, alumninya, wali muridnya bisa mendapat keberkahan yang melimpah,” Ucap Pak Syamsul Ma’arif salah seorang guru di MI Al-Hidayat yang juga menjadi panitia pada rangkaian kegiatan tersebut. Pada Sabtu pagi, area MI Al-Hidayat dipenuhi anak-anak TK yang mengikuti kegiatan Lomba mewarna se-Malang Raya. Pagi itu, ketua PC LP Ma’arif NU Kab. Malang bahkan datang dan turut serta memeriahkan kegiatan tersebut dengan memberikan piala bagi juaranya. Di malam harinya, rangkaian terakhir dalam HARLAH MI Al-Hidayat ke 62 ini adalah Reuni Akbar Alumni MI Al-Hidayat. Nampak pada kegiatan ini dipenuhi alumni bahkan dari lulusan tahun 1900-an yang sekarang tentunya sudah punya anak bahkan cucu. Selain doa bersama, kegiatan diisi dengan ceramah oleh seorang daiyah serba bisa asal Gondanglegi, Ning Sisca Farisa Dona.

Dalam tulisan ini, admin juga ingin mengucapkan semoga di Harlah ke-62 ini, MI Al-Hidayat dapat terus lebih membawa keberkahan bagi dunia pendidikan, agama, nusa dan bangsa. Sesuai dengan tagline MI Al-Hidayat, semoga semakin Cerdas Berkualitas!

Selamat Ulang Tahun MI Al-Hidayat.

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raajiun

MTs NU Pakis dan masyarakat Bunut Wetan berkabung, karena pada hari minggu kemarin (04 September 2022), berita duka datang dari keluarga bapak Abah Imam Roeslan, seorang tokoh asli Bunut Wetan yang memiliki sejarah kuat dengan MTs NU Pakis. Sebagai gambaran kedekatan batin Abah Ruslan dengan MTs NU Pakis, beliau adalah salah seorang pantia dalam pendirian lembaga pendidikan Al-Hidayat (sekitar 1960-an) yang di dalamnya terdapat TK Muslimat 04 Al-Hidayat, MI Al-Hidayat dan MTs NU Pakis. Salah satu putra beliau, Ust. Saiful Islam, S. Pd. bahkan dulu sempat menjabat sebagai kepala MTs NU Pakis di tahun 1976-1984. Salah seorang menantu beliau, Ust. Nasai, S. Pd. juga sampai sekarang masih mengajar aktif di MTs NU Pakis.

Ya, anda tidak salah kalau berpikir, putranya saja menjabat kepala madrasah sebelum tahun 2000, beliau usia berapa sebenarnya?

Bapak ibu guru MTs NU Pakis sempat berdialog cukup Panjang dengan Ust. Saiful ketika melayat ke rumah duka pada hari senin kemarin. Setelah melakukan tahlil dan doa bersama, Ust. Saiful sempat memberikan keterangan tentang usia Abah Ruslan yang sebenarnya tahun ini hampir genap 122 tahun!

Benar, 122 tahun! Abah Ruslan memang kelahiran tahun 1900. Bila dihitung-hitung, berarti beliau sebenarnya sepantaran dengan Bapak Proklamator Indonesia yang lahir di tahun 1901. Tak salah juga kalau kita sebut beliau sebagai Sang Pelaku Sejarah. “Sebenarnya sebentar lagi abah akan menginjak usia 122 tahun, sebuah usia yang sangat panjang untuk manusia di generasi kita.” Terang Ust. Saiful dalam kesempatan itu.

Guru-Guru MTs NU Pakis berfoto bersama Abah Imam Roeslan saat Idul Fitri 1443 H.

Ust. Saiful menyampaikan juga bahwa salah satu hal yang paling kuat yang dapat dipetik dari kehidupan abah selama satu abad lebih adalah keistiqomahan dalam ibadah. “Sampai hampir tutup usia, sebelum sakit sebelum akhir hayat, shalat fardlu 5 waktu bahkan shalat jumat pun beliau masih melaksanakan,” tutur Ust. Saiful. Masyarakat bunut pastinya akan kehilangan suara khas beliau memimpin jamaah shalat jumat membaca surat Al-Fatihah bersama mengakhiri wiridan selepas shalat.

“Dalam kesempatan ini, kami sekeluarga mewakili Abah menyampaikan permohonan maaf apabila ada salah ucapan maupun tindakan abah. Kami juga minta bantuan doa untuk abah, semoga segala amal dan perjuangan beliau diterima sebagai amal shalih, juga mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah,” Ucap Ust. Saiful dalam kabung. Beliau berharap kejadian ini menjadi pengingat kita tentang maut, bahwa manusia tidak tahu sampai mana batas umurnya dan bagaimana pentingnya mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dengan menjaga iman dan amal kita.

Kontributor : Rifqy Ulinnuha

Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada hari sabtu (27 Agustua 2022) seluruh peserta didik beserta guru dan staff MTs NU Pakis mendapatkan kesempatan untuk hadir dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional Lembaga Pendidikan Ma’arif PBNU (RAKERNAS LP Ma’arif PBNU) yang dilaksanakan di Auditorium Unisversitas Islam Malang. “Hari sabtu itu, kami berangkat bersama-sama dari madrasah pagi hari menggunakan angkutan kota ke UNISMA. Saat di perjalanan kami dan anak-anak sangat riang karena mungkin kesempatan ini cukup jarang didapatkan.” Terang Pak Abdul Aziz yang menjadi salah satu pendamping di mobil rombongan siswa.

Guru-Guru MTs NU Pakis berfoto bersama Ketua LP Ma’arif PCNU Kab. Malang

“Saat datang di UNISMA, decak kagum kami tak bisa ditahan. Memang acara kelas nasional beda banget ya hahaha” Terang pak bu Fatimah salah seorang tim dapur di MTs NU Pakis saat memperhatikan bagaimana penataan acara rapat kerja tersebut. Tak dipungkiri, memang RAKERNAS LP Maarif PBNU kali ini memang megah, mulai dari ekspo madrasah, fashion show, pengisi acara pembukaan yang spektakuler, tokoh-tokoh yang datang dan jumlah peserta pembukaan yang masif memang menjadi faktor tersendiri. Seakan menjadi air minum penyegar setelah dua tahun lebih harus berada dalam kerangkeng pandemi covid-19. Dengan tema RAKERSNAS yang juga tak tanggung-tanggung “Membangun Pendidikan Unggul, untuk Peradaban Dunia yang Berkelanjutan”, RAKERNAS kali pengemasan dan isinya sangat menyegarkan dunia pendidikan.

Siswa MTs NU Pakis dalam Pembukaan RAKERNAS LP Maarif PBNU

Dalam kesempatan kali ini juga akhirnya siswa bisa melihat secara langsung banyak tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama secara langsung. “Biasanya saya hanya bisa lihat di Youtube, alhamdulillah kemarin saat RAKERNAS di UNISMA bisa melihat secara langsung tokoh-tokoh seperti Kyai Marzuki Mustamar dan lainnya” terang Agnina Zahwa seorang siswa kelas 7 di MTs NU Pakis.

“Kesempatan seperti ini adalah kesempatan langka dan punya nilai momentum yang kuat. Setelah 2 pandemi covid 19, guru, siswa dan karyawan sangat membutuhkan peletup semangat kembali bahwa pendidikan setelah ini akan menjadi berbeda dari sebelumnya, dan materi yang disampaikan para tokoh dalam RAKER kali ini Insyaallah dapat menjadi stimulus bagi pendidikan khususnya di kalangan warga nahdliyin,” terang Pak Tri Agung Yoga Prasojo selaku ketua rombongan MTs NU Pakis. “Acara ini juga dapat kita maknai sebagai kaderisasi bagi dunia pendidikan jauh-jauh hari. Kesempatan bagi kami dan siswa untuk menghadiri dan menyerap apa-apa saja yang telah disampaikan para tokoh dalam RAKERNAS ini, luar biasa membuka mata kami, memberi semangat, tantangan dan arah yang untuk semakin membangun diri kami dan madrasah kami”

Kontributor : Rifqy Ulinnuha